SINGARAJA FM,-Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng Menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) (02/08/2025).Guna mengetahui harga kebutuhan pokok maupun guna memastikan ada atau tidaknya kecurangan ,dalam sidak kali ini ditemukan adanya ketidaksesuaian antara berat beras tidak sesuai dengan label yang selisih nya 50/70 Gram per kemasan Tentunya hal ini tidak sesuai dengan aturan yang berlaku atau bisa dikatakan kecurangan dalam hal ini
Kepala DKPP Buleleng, I Gede
Putra Aryana,mengatakan Pemerintah lewat
DKPP kabupaten Buleleng mengategorikan pemerintah langsung melayangkan teguran keras kepada
pengecer, disertai instruksi untuk membongkar seluruh kemasan yang mencurigakan
dan mengisi ulang hingga berat sesuai ketentuan.
“Kami temukan dua kemasan yang
kurang timbangannya. Sisanya memang sesuai. Tapi ini tetap tidak bisa
dibenarkan. Alasan mereka karena proses pengepakan ulang dilakukan banyak
karyawan, tapi tetap saja merugikan konsumen,” ucap Aryana saat dikonfirmasi
Sabtu (02/08/2025)
Aryana menyebut, temuan tersebut
merupakan kasus kedua. Sebelumnya Satgas Pangan Polres Buleleng juga menemukan
hal serupa. Ia memastikan, tim Satgas Pangan akan terus melakukan sidak rutin
setiap minggu dengan menyasar berbagai titik distribusi dan pengecer bahan
pokok.
“Kalau sudah diberi pembinaan dan
masih ditemukan pelanggaran serupa, maka ada sanksi. Paling berat pencabutan
izin usaha,” ujarnya.
Aryana mengungkapkan , pengecer
mengatakan tidaksengaja tetap tidak bisa dijadikan pembenaran. Pengecer tetap
bertanggung jawab memastikan setiap kemasan sesuai dengan berat yang tercantum.
"Selain menyasar pengecer,
Kami juga melakukan pengecekan ke Gudang Bulog Buleleng. Hasilnya, distribusi
beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sementara dihentikan karena
stok diduga tidak layak edar,"tegas Aryana
Aryana menjelaskan bahwa Bulog saat ini sedang
melakukan proses pemulihan kualitas beras dengan metode fumigasi, yang memakan
waktu hingga 14 hari sehingga nantinya beras yang di jual oleh Bulog sesuai
dengan ketentuan
“Distribusi kami hentikan dulu
agar beras yang keluar ke masyarakat benar-benar layak konsumsi. Bulog juga
tidak mau ambil resiko melepas beras dalam kondisi tidak layak,” . Pungkasnya.
0Komentar