![]() |
| Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi |
SINGARAJA FM,-Menghadapi ancaman
cuaca ekstrem menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemkab Buleleng memilih
bergerak lebih cepat dengan membentuk Posko Terpadu Kesiapsiagaan Bencana 24
jam penuh. Keputusan ini diambil menyusul peringatan BMKG terkait bibit siklon
tropis 93S yang berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, hingga banjir
bandang di wilayah Bali dan sekitarnya.
"Kesiapsiagaan
tidak boleh menunggu bencana datang. Pemerintah harus hadir lebih dulu,
memastikan masyarakat merasa aman, terutama saat momentum keagamaan dan libur
panjang,” tegas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten
Buleleng, Putu Ariadi Pribadi saat memimpin Rakor kesiapsiagaan bencana
menyambut natal tahun 2025 dan tahun baru 2026, di Ruang Rapat BPBD Buleleng,
Senin, (15/12).
Asisten Ariadi dalam
pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru), posko terpadu akan melibatkan BPBD,
TNI, Polri, OPD terkait, relawan, hingga unsur teknis kebencanaan. Selain dua
pos pengamanan Nataru milik kepolisian, satu pos khusus kebencanaan akan
disiapkan di kawasan Sangket sebagai pusat respons cepat jika terjadi keadaan
darurat.
Rapat koordinasi ini
juga menyoroti persoalan banjir berulang yang kembali terjadi di wilayah Beru
dan Banyuasri. Drainase tersumbat sampah dinilai masih menjadi pemicu utama
luapan air yang mengganggu aktivitas masyarakat. "Titiknya selalu sama
setiap tahun. Ini tidak bisa lagi ditangani secara reaktif, tetapi harus
diselesaikan dengan langkah jangka panjang,” ujar Putu Adi Apribadi.
Sementara itu, Kepala
Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng, I Gede Suyasa mengungkapkan bahwa Buleleng
saat ini berada pada fase waspada terhadap tiga ancaman bencana utama, yakni
tanah longsor, cuaca ekstrem, dan banjir bandang. Berdasarkan kajian risiko
bencana, tercatat 33 desa rawan longsor, 144 desa rawan cuaca ekstrem, serta 48
desa rawan banjir bandang.
Untuk memperkuat kesiapan,
BPBD telah mengaktifkan posko siaga 24 jam, mengerahkan Tim Reaksi Cepat lintas
sektor, membentuk 148 Desa Tangguh Bencana, serta mengintensifkan sosialisasi
dan simulasi kebencanaan hingga menjangkau ribuan warga.
"Dengan percepatan
operasional posko dan kolaborasi seluruh unsur, Pemkab Buleleng menegaskan
komitmennya menjaga keselamatan masyarakat agar perayaan Natal 2025 dan Tahun
Baru 2026 dapat berlangsung aman, nyaman, dan terkendali di tengah ancaman
cuaca ekstrem," tutupnya.

0Komentar