![]() |
| Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng, I Nyoman Wisandika Saat Meninjau Pameran Rempah di Museum Soenda Ketjil |
SINGARAJA FM,-Dinas Kebudayaan
Kabupaten Buleleng melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Gedong Kirtya
resmi membuka pameran rempah di Museum Soenda Ketjil, Kawasan ex Pelabuhan
Buleleng, Senin (10/11/2025). Pameran ini berlangsung, dari 10 hingga 16
November 2025, dan menghadirkan koleksi rempah lokal yang bersumber dari lontar
Gedong Kirtya.
Kepala Dinas Kebudayaan
Buleleng, I Nyoman Wisandika, menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan untuk menggali,
memamerkan, dan menginformasikan berbagai rempah yang selama ini digunakan
masyarakat Bali. Selain untuk kuliner, rempah juga dimanfaatkan dalam upacara
adat, pengobatan tradisional, seni, hingga aspek kawisesan atau kesaktian.
“Dengan pameran ini,
kita ingin menunjukkan bahwa rempah tidak hanya untuk pengobatan, tetapi juga
memiliki banyak fungsi dalam kehidupan masyarakat Bali, termasuk makanan dan
upacara adat,” kata I Nyoman Wisandika.
Pameran rempah Gedong
Kirtya 2025 ini menjadi bagian dari program tahunan museum. Tahun sebelumnya,
pameran menampilkan Prasi, alat musik tradisional, dan pameran seni pahatan.
Setiap tahun, materi pameran berbeda, namun tetap bersumber dari koleksi lontar
Gedong Kirtya.
Kepala UPTD Gedong
Kirtya sekaligua Ketua Panitia Dewa Ayu Putu Susilawati, mengungkapkan bahwa
rempah yang dipamerkan dibagi dalam lima aspek penting yakni pengobatan,
masakan, upacara, seni, dan kewisesan. Koleksi rempah terdiri dari biji, buah,
rimpang, daun, dan batang.
“Meski jumlah rempah
yang dipamerkan tidak semuanya lengkap, yang penting pengunjung dapat memahami
kegunaan dan manfaatnya. Semua rempah yang ditampilkan bersumber dari lokal
Buleleng dan Bali,” ujar Dewa Ayu Putu Susilawati.
Pameran ini juga
menyasar edukasi generasi muda. Dinas Kebudayaan telah mengirim surat undangan
kepada siswa TK, SD, SMP, SMA, dan SMK se-Kabupaten Buleleng untuk berkunjung.
Pameran dibuka dua sesi, pukul 08.00 hingga 13.00 WITA dan 17.00 hingga 22.00
WITA, agar masyarakat umum juga dapat mengikuti.
“Kami berharap
masyarakat, khususnya generasi muda, dapat mengenal kekayaan rempah lokal
sekaligus memahami peran pentingnya dalam kehidupan sehari-hari dan budaya
Bali,” ucap Susilawati.
Melalui pameran ini,
pihaknya ingin menekankan bahwa rempah bukan sekadar bahan masakan, tetapi juga
bagian penting dari tradisi, seni, dan kearifan lokal Buleleng yang perlu
dilestarikan.

0Komentar