![]() |
| Kepala Sekolah SMKN 1 Sawan, I Made Rasta, S.Pd.,M.Pd.H |
Siswa SMKN 1 Sawan
mengembangkan Laboratorium Singapore Market atau Peken Singepur enterpreneur
menjadi kemasan menarik sebagai laboratorium entrepreneur atau wirausaha bagi
siswa Peken Singepur menjadi wadah
kegiatan langsung para siswa untuk melakukan wirausaha atau jual beli,
khususnya makanan dan minuman.
Kegiatan yang dikemas
dalam Entrepreneur Expo merupakan rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97
yang dilakukan SMKN 1 Sawan, setiap harinya anak didik di sekolah itu berbagi
tugas untuk melakukan aktivitas di Peken Singepur.
“Ini adalah kegiatan
expo yang notabene-nya adalah kegiatan rutinitas dilaksanakan setiap tahun
untuk merayakan hari entrepreneur yang kita sebut sebagai hari perayaan Sumpah
Pemuda di bulan Oktober. Jadi perayaan Sumpah Pemuda di bulan Oktober dirayakan
sebagai bulan bahasa kemudian dikemas dalam bentuk expo,” ungkap Kepala SMKN 1
Sawan, I Made Rasta, S.Pd.,M.Pd.H., Kamis (23/10/2025).
Rasta menyebutkan,
sebagai laboratorium entrepreneur akan memberikan pengalaman dan wawasan yang
baru kepada anak didiknya untuk mengembangkan lulusan yang siap bekerja,
sehingga Peken Singepur menjadi tempat untuk mengembleng secara nyata.
“Ya, karena ruang di
mana anak-anak latih ini kita sebutnya adalah Singapore Market atau Peken
Singepur, ini adalah laboratorium langsung untuk mereka berentrepreneur atau
berwirausaha. Ini termasuk laboratorium entrepreneur,” sebut Rasta.
Disebutkan, dalam
menyiapkan berbagai hidangan yang disiapkan di Peken Singepur itu dilakukan
oleh para anak didik untuk meracik dan mengolah menu-menu tradisional khusunya
bali utara.
“Jadi Pekan ini buka
setiap hari, kemudian anak-anak mengambil challenge istilahnya tantangan ada
yang nanti di live booking, ada yang di bagian pabrik area untuk kebersihannya,
terus ada yang bagian jualannya Jadi masing-masing tim itu sudah membagi diri.
Nah, tematiknya adalah tradisional food Baik itu kulineri, kemudian juga
jajanan, minuman Itu semua kaitannya adalah dengan tradisional food,” papar
Rastra.
Kepala SMKN 1 Sawan
Made Rasta mengatakan, sekolah yang dipimpinya merupakan sekolah unggulan yang
ditetapkan sejak tahun 2020 dan karena sebagai sekolah contoh secara nasional,
keberadaan SMKN 1 Sawan harus membawa
jati diri.
“Sesuai dengan visi
sekolah kita yaitu menjadikan SMK Negeri 1 Sawan sebagai SMK Pusat Peradaban.
Nah disini hal-hal yang dipelajari Berkaitan dengan identitas diri sehingga anak-anak
kita akan mengenal kultur mereka, mengenal budaya mereka, mengenal jati diri
mereka dan pembelajaran itu dilakukan secara terintegrasi atau bahkan
pembelajaran langsung seperti pada saat Expo ini,” tegasnya.
Langkah-langkah
pengembangan terus dilakukan dengan konsep pendidikan yang kuat dan utamanya
dengan tetap mengusung pembelajaran berbasis kearifan lokal. “Nah karena kita
orang Buleleng, konsep yang pertama itu adalah Jengah dan menyame berayenya.
Jengah dalam artian mengenal identitas diri mereka bahwa mereka itu adalah
orang yang unggul dan berkarakter dan menemukan pola-pola yang harus mereka
tumbuh kembangkan,” sebut Rasta.
Proses wirausaha yang
dikemas melalui Peken Singapur, lantaran dilokasi tersebut banyak pohon
singepur menurut Kepala SMKN 1 Sawan itu untuk mendorong siswa mengenali serta
mengembangkan ide, karya dan inovasi yang berasal dari potensi lokal di
lingkungan sekitar, kemudian memberikan ruang bagi siswa untuk berkreasi,
beronovasi dan menampilkan karya terbaik yang dapat bersaing di tingkat global.
Dalam proses wirausaha
yang dilakukan juga melatig siswa untuk berani menampilkan hasil karyanya
kepada publik serta menumbuhkan semangat berwirausaha sejak dini termasuk
menanamkan kesadaran bahwa potensi lokal memiliki nilai tinggi dan dapat
menjadi bagian dari perkembangan global tanpa kehilangan jati diri budaya.
.jpeg)
0Komentar