SINGARAJA FM,-Membangun jejaring akademik global bukanlah sekadar simbol kerja sama, tetapi juga wujud komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian. Hal inilah yang ditunjukkan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), melalui penandatanganan Memorandum of Understanding atau MoU dengan University College London (UCL), Inggris.
Penandatanganan
dilakukan dalam rangkaian kuliah umum internasional bertajuk “Human–Bat
Relationships in Austronesia (Current Ethnographic Insights from the Bats
Austronesia Project)” oleh Prof. Frédéric Laugrand dari LAAP–UCL, yang
dilangsungkan di Auditorium Balingkang Confucius Institute Undiksha Singaraja,
Senin (28/7/2025).
Dekan Fakultas Hukum
dan Ilmu Sosial (FHIS) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Prof. Dr. I
Nengah Suastika, S.Pd., M.Pd mengatakan dalam pertemuan itu, disepakati
berbagai bentuk kerja sama akademik yang akan dilaksanakan melalui
Implementation Agreement tahap awal, berupa visiting lecture dan berbagi
pengalaman riset lintas negara. Kerja sama tidak berhenti sampai di situ.
Rencana jangka panjang telah disiapkan, termasuk kolaborasi riset hingga
publikasi internasional bersama.
“Penanda tanganan MOU
antara Universitas Pendidikan Ganesha
khususnya fakultas hukum dan ilmu social dengan universitas luar negeri yang
dimaksudkan untuk melaksanakan Implementation Agreement pertama dibidan
viciting lecture berbagi pengalaman
mengenai penelitian yang beliau lakukan di beberapa negara termasuk juga di
Indonesia,” ujarnya
Ia juga menambahkan
Kerja sama ini dinilai strategis, karena membuka peluang riset tentang kekayaan
budaya lokal yang selama ini belum banyak diangkat dalam konteks internasional.
Praktik unik seperti penguburan ari-ari dengan sistem gantung, hingga tradisi
pemakaman di Desa Trunyan, menjadi fokus kajian yang tidak hanya menarik dari
sisi antropologi, tapi juga memperkuat posisi Bali dalam diskursus kebudayaan
global.
Selain penguatan riset,
pihak Undiksha juga menargetkan adanya publikasi bersama di jurnal ilmiah
bereputasi internasional serta peningkatan kapasitas dosen dan mahasiswa
melalui pertukaran akademik.
“Kegiatan ini
kedepannya bukan hanya visiting lecture saja tetapi juga akan melakukan join riset yaitu kerjasama penelitian bidang
Sosiologi, Antropologi termasuk juga sejarah, dimana yang menjadi objek
kajiannya adalah mengenai penguburan ari-ari dengan system gantung
termasuk juga dengan
penguburan mayat di trunyan, karena itu menjadi salah satu prinsip termasuk juga menjadi perhatian
masyarakat internasional, terus selain itu kita berharap kedepan termasuk di tahun
ini akan ada Implementation Agreement berupa join publication baik di prosiding
penelitian ataupun juga artikel-artikel ilmiah yang publikasi di jurnal internasional,” kata
Dekan FHIS itu
0Komentar