TUO6BUOpGUd9BUYpGSroBSGiGY==
Light Dark
Tak Kunjung selesai Masalah Konflik Tapal Batas Tokoh masyarakat Datangi Bupati

Tak Kunjung selesai Masalah Konflik Tapal Batas Tokoh masyarakat Datangi Bupati

Daftar Isi
×

SINGARAJA FM,-Sejumlah Tokoh masyarakat Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu , Kabupaten Buleleng Mendatangi Kantor Bupati Buleleng Guna meminta kejelasan terkait permasalahan yang ada didesa mereka Polemik tapal batas antara Desa Sepang Kelod dan Desa Dapdap Putih, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (4/7/2025)

Kedatangan mereka diterima langsung Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra. Turut mendampingi Asisten Tata Pemerintahan Setda Buleleng, Gede Sandhiyasa; Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Nyoman Widiartha; dan Camat Busungbiu, I Ketut Suastika.

Ketua Tim Penegasan Perbatasan Desa Sepang Kelod, Putu Wijaya mengatakan, pihaknya siap menyerahkan persoalan tersebut kepada Pemkab Buleleng.Menurutnya, perjuangan para masyarakat terkait tapal batas desa, berdasarkan pada kesepakatan bersama seluruh komponen masyarakat desa. Hal itu juga didukung oleh bukti dukung yang ada.

“Kami mengacu pada kesepakatan bersama antara kepala desa, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat pada 30 Januari 2025. Kepala desa kami tidak bisa bertindak sendiri-sendiri, karena sudah ada kesepakatan,” kata Wijaya

Wijaya mengatakan, perjuangan yang dilakukan masyarakat Desa Sepang Kelod bukan untuk merebut wilayah desa lain. Melainkan mempertahankan wewidangan leluhur yang diyakini merupakan tanah adat mereka.

“Ini bukan mengambil wilayah orang lain. Ini tanah leluhur kami yang kami jaga. Karena belum ada batas pasti, seringkali terjadi klaim sepihak. Bahkan pembangunan infrastruktur di wilayah 33 KK juga ikut terganggu karena tidak jelas siapa yang berwenang,” paparnya.

Menurut Wijaya, berdasarkan dokumen tahun 1974, sisi barat Marga Agung dan Dapdap Putih merupakan wilayah Desa Sepang Kelod.

Adapun perbatasan yang dimaksud adalah kawasan Tibu Ngandang. Menurut para penglingsir di Sepang Kelod, dari sisi Tibu Ngandang ke arah barat merupakan wilayah Sepang Kelod.

Hal itu juga didukung dengan batas-batas wewidangan Desa Adat Sepang. Mengingat Desa Sepang Kelod merupakan bagian dari Desa Adat Sepang.

“Kami meyakini desa adat lebih dulu ada dibanding desa dinas. Dulu waktu saya SD di KUD (KUD Dapdap Putih) itu ada plang beton bertuliskan Desa Sepang setelah berjalannya waktu semakin lama -semakin lama batas nya semakin menurun"ujar Wijaya

Wijaya berharap, tim kabupaten bisa bersikap netral dan objektif saat turun ke lapangan agar tidak memicu gejolak sosial di kemudian hari. 

"kami sangat berharap dalam penyelesaian ini dari pemerintah Kabupaten Buleleng dapat bersikap netral sehingga Permasalahan ini segera dapat terselesaikan"Pungkas Wijaya.

Sementara itu, Bupati Buleleng,I Nyoman Sutjidra mengatakan pihaknya sudah mendengar seluruh aspirasi yang disampaikan oleh para tokoh. Baik dari Desa Sepang Kelod maupun Desa Dapdap Putih.

Sutjidra berjanji akan menurunkan Tim Tapal Batas di Kabupaten Buleleng, untuk menangani sengketa tapal batas di wilayah tersebut.

“Tim Tapal Batas ini akan turun, mencari bukti dukung sejelas-jelasnya, dan melakukan koordinasi di lapangan,Saya mohon agar situasi tetap aman. Setelah tim selesai turun, kami akan mempertemukan kembali pihak Sepang Kelod dan Dapdap Putih untuk mencari titik temu,” Pungkas Sutjidra .

Sebagai Informasi Sebelumnya masyarakat Desa Sepengkelod juga sempat mendatangi DPRD kabupaten Buleleng dan juga sempat memprotes kebijakan perbekel mereka yang dianggap tidak netral dan melakukan pembohongan publik.



 

0Komentar

sn
sn
Special Ads