TUO6BUOpGUd9BUYpGSroBSGiGY==
Light Dark
Sinergi dan Kepedulian Antarwarga, Kunci Sukses Desa Tembok Raih Juara Nasional Perlindungan PMI

Sinergi dan Kepedulian Antarwarga, Kunci Sukses Desa Tembok Raih Juara Nasional Perlindungan PMI

Daftar Isi
×

SINGARAJA FM,-Kabar membanggakan datang dari ujung utara Pulau Dewata. Desa Tembok, yang terletak di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, sukses menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional dengan menyabet Juara I Nasional Desa Terbaik untuk Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) 2025.

Penghargaan prestisius ini diberikan oleh Kementerian Desa PDTT bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI, setelah melalui proses seleksi ketat serta verifikasi lapangan dari puluhan desa se-Indonesia. Desa Tembok menjadi satu-satunya wakil Bali yang berhasil menembus lima besar dan akhirnya keluar sebagai yang terbaik.

“Baru kemarin kami dapat kabar resmi dari kementerian bahwa Desa Tembok dinobatkan sebagai juara pertama,” ujar Dewa Ketut Wily, Perbekel Desa Tembok, penuh haru saat ditemui, Rabu (16/7/2025).

Dari Data hingga Cinta Keluarga PMI

Keberhasilan ini bukan datang tiba-tiba. Selama dua tahun terakhir, Pemerintah Desa Tembok secara konsisten membangun sistem perlindungan menyeluruh bagi para pekerja migran – dimulai dari pendataan lengkap dan legalitas keberangkatan, hingga pendampingan sosial terhadap keluarga yang ditinggalkan.

 

Hingga kini, lebih dari 160 PMI asal Desa Tembok telah terdata resmi, dengan informasi lengkap mulai dari negara tujuan, jenis pekerjaan, hingga nama agen penyalur.

“Kami ingin memastikan setiap PMI dari desa ini berangkat secara legal, jelas tujuannya, dan selalu bisa kami pantau. Itu bentuk tanggung jawab kami,” tegas Wily.

Tak hanya itu, perhatian juga diberikan kepada keluarga PMI. Desa menyediakan angkutan sekolah gratis bagi anak-anak PMI hingga jenjang SMP, dan layanan Poskesdes aktif melakukan pemantauan rutin terhadap keluarga yang ditinggalkan.

Kolaborasi Adalah Kunci

Menurut Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Buleleng, Nyoman Suarjana, pencapaian ini merupakan hasil dari manajemen migrasi tenaga kerja yang bertanggung jawab dan sistematis.

“Setiap keberangkatan calon PMI selalu dilaporkan ke desa, dicocokkan dengan data agen resmi. Ini yang membuat sistem mereka sangat kuat dan minim risiko,” ujar Suarjana.

Senada dengan itu, Plt. Kepala Dinas PMD Buleleng, Nyoman Widiartha, menekankan bahwa kekuatan Desa Tembok ada pada komitmen dan kesadaran kolektifnya.

“PMD tentu memberikan fasilitasi dan dukungan anggaran, tapi yang paling menentukan adalah niat dan kepedulian dari pemerintah desanya sendiri,” ujar Widiartha.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini seharusnya menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia, bahwa perlindungan terhadap PMI bukan hanya soal dokumen atau keberangkatan, tetapi juga soal menjaga stabilitas sosial dan kesejahteraan keluarga di kampung halaman.

Inspirasi dari Ujung Bali Utara

Desa Tembok telah membuktikan bahwa desa bisa menjadi garda terdepan perlindungan PMI. Dengan pendekatan berbasis data, empati, dan gotong royong, desa ini menanamkan harapan baru: bahwa menjadi pekerja migran tak berarti harus meninggalkan rasa aman di rumah.

Penghargaan nasional ini bukanlah akhir, melainkan langkah awal bagi Desa Tembok untuk terus memperkuat sistem perlindungan warganya.

Semoga semangat sinergi dan kepedulian dari Desa Tembok mampu menginspirasi desa-desa lain di seluruh penjuru negeri.



 

  

0Komentar

sn
sn
Special Ads