SINGARAJA FM,-Siswa Sekolah Rakyat yang memiliki masalah penglihatan, seperti mata minus, akan menerima kacamata secara gratis. Itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Hasil pemeriksaan
kesehatan siswa yang dilakukan Senin di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 di
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami
masalah gigi dan mata.
Budi Gunadi menyatakan,
"Masalah paling banyak adalah gigi, kemudian mata. Jadi, mesti dikasih
kacamata, kalau enggak, nanti belajarnya kasihan."
Ia menyatakan bahwa
siswa dapat melakukan pemeriksaan mata di puskesmas setempat, yang kemudian
dapat diajukan ke BPJS Kesehatan untuk mendapatkan kacamata gratis.
“Kalau ini diurus sama puskesmas, itu masuk
kalau nambah kacamata, masuk bisa klaim ke BPJS. Jadi, nanti dikasih gratis ya,
yang penting itu kacamata,” kata Budi, seperti dikutip dari Antara, Senin (14/7/2025).
Selain itu, ia
menyatakan bahwa tim kesehatan menemukan bahwa beberapa siswa memiliki tekanan
darah tinggi atau hipertensi.
Selain itu, saya
terkejut bahwa angka hipertensinya lumayan.
Dia menyatakan, "Kami akan memastikan anak-anak ini tidak sakit,
jika perlu, selama sekolah tetap sehat."
Mengingat Sekolah
Rakyat menggunakan sistem asrama, Menkes juga menyatakan bahwa Kemenkes terus
mengoptimalkan pemeriksaan yang berkelanjutan bagi siswa untuk memastikan
kondisi kesehatan mereka dan mencegah penyakit menular.
Tugas Kemenkes adalah
memastikan bahwa semua siswa sehat dan tidak sakit sampai mereka lulus sekolah,
jika mungkin. Dia menyatakan bahwa,
karena mereka berasrama, mereka mungkin rentan terhadap penyakit menular,
sehingga perlu diperiksa terlebih dahulu.
Budi mengatakan bahwa
siswa akan segera diobati dan dikarantina jika perlu.
"Kalau bisa
dikarantina juga sebentar, ruangannya terpisah, tetapi setelah itu harus
sekolah, karena ini bukan penyaringan, ini adalah pembinaan bagi siswa,"
katanya.
Sekolah Rakyat digagas
oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan menyediakan akses pendidikan
berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, mengacu
pada Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Program ini merupakan
tindakan strategis yang diambil pemerintah untuk menghentikan rantai kemiskinan
melalui pendidikan. Mulai dari sekolah
dasar, SMP, dan SMA, konsep berasrama ini ditawarkan secara gratis.
Setiap siswa akan
mengikuti kelas formal di siang hari dan mendapatkan pendidikan karakter di
malam hari. Kurikulum menggabungkan
nilai agama, keterampilan hidup, dan prinsip kepemimpinan.
Sebagai upaya untuk
menjangkau anak-anak di wilayah terpencil dan daerah lain yang sebelumnya tidak
memiliki akses ke pendidikan berkualitas, sistem pembelajaran Sekolah Rakyat
mengintegrasikan fitur dari Sistem Manajemen Pembelajaran dan modul
pembelajaran digital.
0Komentar