TUO6BUOpGUd9BUYpGSroBSGiGY==
Light Dark
Jalan Nasional Dikawasan Pasar Bajera Jebol Berpengaruh terhadap Kunjungan Wisatawan Ke Buleleng

Jalan Nasional Dikawasan Pasar Bajera Jebol Berpengaruh terhadap Kunjungan Wisatawan Ke Buleleng

Daftar Isi
×

SINGARAJA FM,-Amblasnya jalan nasional di jalur Denpasar–Gilimanuk, tepatnya di kawasan Pasar Bajera, Tabanan, tidak hanya menyebabkan kemacetan parah dan mengganggu aktivitas logistik di Bali, tetapi juga berdampak pada sektor pariwisata, khususnya di wilayah Bali Utara.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Agus Widya Suputra, menjelaskan bahwa pengalihan arus lalu lintas kendaraan bertonase besar seperti truk sumbu tiga ke arah Gilimanuk–Singaraja berdampak pada kenyamanan wisatawan. Dampak paling terasa dirasakan di kawasan Lovina yang saat ini menjadi pusat konsentrasi kunjungan wisatawan yang mana penurunan kunjungan wisatawan beberapa hari ini sangat terasa .

“Dengan adanya pengalihan arus ini, perjalanan dari arah Denpasar maupun sebaliknya menuju Lovina menjadi kurang nyaman. Bahkan, kondisi tersebut sempat menjadi pertimbangan kami untuk menunda pelaksanaan Lovina Festival,” ujarnya saat dikonfirmasi (18/7)

Agus Menambahkan pihaknya bersyukur karena setelah dilakukan koordinasi antara pimpinan daerah dengan Balai Jalan Provinsi Bali, rencananya perbaikan jalan di Bajera akan rampung dan dibuka kembali pada tanggal 20 Juli 2025. Hal ini diharapkan akan memulihkan kembali kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan perjalanan wisatawan ke Buleleng.

Agus mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ada keluhan langsung dari wisatawan, namun pihak hotel melalui Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Buleleng telah menyampaikan bahwa sejumlah tamu mengeluhkan ketidaknyamanan akibat kemacetan panjang, terutama yang melintas di kawasan Bedugul.

Dampak pengalihan arus ini juga dirasakan pada masa libur sekolah, di mana minat wisatawan domestik dari Bali Selatan untuk berlibur ke Buleleng menurun. “Viralnya informasi kemacetan di media sosial membuat sebagian masyarakat mengurungkan niat berlibur ke sini,” ucapnya.

Sementara itu, wisatawan mancanegara yang telah memesan paket perjalanan ke Buleleng tetap datang sesuai rencana. Hanya saja, keterlambatan waktu tempuh menyebabkan mereka tiba lebih malam dari waktu check-in yang seharusnya, sehingga waktu mereka untuk menikmati aktivitas wisata di Buleleng menjadi berkurang.

“Dampak ekonomi secara langsung belum terlalu signifikan karena okupansi hotel masih tinggi. Namun, aktivitas wisata yang semestinya bisa memberikan tambahan penghasilan bagi pelaku usaha wisata, sedikit berkurang,” Pungkasnya.



0Komentar

sn
sn
Special Ads