SINGARAJA FM,-Nama Yasa Sega mungkin tak asing di telinga pecinta lagu pop Bali. Penyanyi asal Desa Antiga, Kabupaten Karangasem ini mengawali karier musiknya sejak tahun 2001 dan telah mencatat jejak panjang dalam dunia tarik suara maupun belakang layar industri hiburan Bali.
Yasa Sega mulai dikenal
publik setelah merilis album perdananya “Bekelang Sirep” tahun 2003, yang
kemudian disusul oleh “Udeng Songket Kenjir” dan “Cicing Kesanga” di tahun
2005. Kariernya sempat mengalami jeda hampir satu dekade karena kesibukannya.
Namun, pada tahun 2017, Yasa kembali muncul dengan semangat baru, kali ini tak
hanya sebagai penyanyi, tetapi juga kreator konten visual.
Sebelum terjun serius
sebagai penyanyi, Yasa dikenal sebagai penggemar berat lagu-lagu pop Bali. Ia
kerap mengikuti lomba-lomba menyanyi hingga akhirnya mendapatkan kesempatan
emas ketika musisi D’Antoni mengajaknya membawakan lagu “Tresna di Serangan”
dalam album “Angin Segara”. Sejak itu, namanya terus bersinar di blantika musik
lokal.
Seiring perkembangan
teknologi dan bergesernya format musik dari kaset dan VCD ke platform digital,
Yasa pun adaptif. Ia mulai mendalami dunia produksi video dan sukses menggarap
ratusan video klip lagu Bali.
Perpindahan peran ini
tak mematikan semangat bermusiknya. Di sela-sela jadwal padat sebagai sutradara
video musik, ia masih aktif menciptakan lagu baru dan mengunggahnya ke kanal
YouTube, seperti “Anak Rantau di Kampung” dan “Buaya Vegetarian”.
Kisah Yasa Sega adalah
cermin perjalanan seorang seniman Bali yang terus bertahan dan berkembang di
tengah perubahan zaman. Dari panggung ke balik kamera, dedikasi dan
kecintaannya pada musik Bali tak pernah luntur.

0Komentar