SINGARAJA FM,-Sejumlah warga mengeluhkan suara bising yang ditimbulkan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) di Pemaron, Buleleng, Bali. Mereka pun mengadukan keluhan tersebut kepada anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali Ni Luh Ary Pratami Djelantik atau Ni Luh Djelantik.
"Selain
kebisingan, juga ada semacam tremor getaran seperti gempa. Bukti fisik ada
tembok retak, ada plafon yang jebol," kata salah satu perwakilan warga,
Made Budiasa, di Pemaron, Buleleng, Rabu (4/6/2025) sore.
Budiasa mengungkapkan
permasalahan tersebut sudah terjadi sejak lama. Selain polusi suara dan
getaran, warga juga mengeluhkan asap yang bersumber dari PLTGU Pemaron.
"Permasalahan ini
sudah sejak lama , polusi udara dan suara yang mengakibatkan banyak warga yang
mengeluh dan berharap dapat diselesaikan "ungkapnya
Menurut Budiasa, warga
sudah sempat menyampaikan keluhan mereka kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Buleleng awal Mei lalu. Ia menyebut Pemkab Buleleng telah melayangkan teguran
kepada pengelola PLTGU. Namun, dia berujar, kebisingan tetap berlanjut hingga
warga terganggu.
"Kalau dari rumah
saya (yang berjarak) 500 meter (dari PLTGU), (tingkat kebisingan) sudah
mencapai 80 desibel dan itu sudah didengarkan oleh Dinas Lingkungan
Hidup," imbuh Budiasa.
Budiasa berharap polusi
suara yang dihasilkan dari PLTGU cepat teratasi agar masyarakat bisa hidup
dengan nyaman mengingat imbas dengan aktivitas yang berlebihan dampaknya sangat
dirasakan oleh masyarakat sekitar terutama kebisingan yang berdampak pada
pendengaran . "Hentikan kebisingan, apapun caranya. Kalau tidak bisa,
hentikan dulu sejenak, kasih dulu kami ketenangan," pungkasnya.
Sementara itu, Ni Luh
Djelantik berjanji akan memperjuangkan aspirasi dari masyarakat Pemaron.
Djelantik meminta pengelola PLTGU Pemaron menggudakan peredam suara saat
beraktivitas agar tidak mengganggu warga.
"Kami akan
meneruskan pengaduan ini ke pihak terkait nantinya agar segera ditangani mengingat dampak yang
ditimbulkannya banyak masyarakat yang merasakan" ujar Ni Luh Djelantik.
0Komentar