TUO6BUOpGUd9BUYpGSroBSGiGY==
Light Dark
Puluhan Siswa  di Buleleng Beradu Kreatifitas Ciptakan olahan Menu Berbahan Dasar Tempe

Puluhan Siswa di Buleleng Beradu Kreatifitas Ciptakan olahan Menu Berbahan Dasar Tempe

Daftar Isi
×

SINGARAJA FM,-Tingkatkan kemampuan para siswa -siswi ciptakan Kreasi dalam mengolah makanan berbahan dasar Tempe yang kerap dianggap produk pangan murah, siapa sangka mampu disulap menjadi menu mewah yang menggugah selera. Uniknya kreasi menu olahan tempe ini merupakan inovasi dari anak-anak SMK Buleleng. Inovasi menu olahan tempe ini disajikan pada lomba yang diselenggarakan di Gedung Wanita Laksi Graha, Kecamatan Buleleng, Bali, Selasa 3 Juni 2025.

Lomba ini merupakan rangkaian peringatan Bulan Bung Karno.Adapun beberapa menu olahan tempe yang disajikan meliputi steak tempe, gyoza tempe, sate lilit tempe, rolade tempe, sate bacem tempe, dan masih banyak lagi.

Salah satu peserta bahkan mampu membuat kombinasi olahan tempe dengan keju mozzarella, sehingga lumer saat digigit. Tak hanya itu, menu tersebut disajikan dengan olahan timun yang berbentuk bulat layaknya caviar.Kreasi ini pun mendapat apresiasi dari juri. Sebab hanya mereka peserta yang memanfaatkan olahan timun menjadi caviar sebagai sajian.

Dewan Juri Perlombaan  Chef Made Setiawan  mengungkapkan, ada beberapa kriteria penilaian dalam lomba. Meliputi tingkat kesulitan pengolahan tempe, hasil olahan tempe baik itu menjadi sate, steak dan sebagainya tanpa menghilangkan rasa tempe, presentasi, hingga kombinasi dengan hidangan pendamping. Baik itu sayur maupun karbohidrat.

"Yang diutamakan di sini adalah tingkat kesulitannya. Kebanyakan orang masak tempe hanya dipotong dan digoreng. Sedangkan tempe itu sudah membawa rasa dari awal. Nah anak-anak di sini tugasnya mengolah. Apakah dijadikan steak tanpa menghilangkan atau tetap menonjolkan rasa tempe itu sendiri," jelasnya. 

Penilaian lainnya berupa kekompakan tim, serta minuman. Apakah minuman yang disajikan merupakan minuman tradisional atau modern.

Setiawan yang juga Ketua Indonesia Chef Association (ICA) Badan Pengurus Cabang (BPC) Buleleng ini menambahkan, hasil karya anak-anak SMK ini bisa diterima oleh berbagai kalangan. Karena saat ini tempe banyak dipandang sebagai makanan murah.

"Padahal sebenarnya kandungan nilai gizi pada tempe sangat tinggi sekali. Karenanya langkah Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) mengadakan lomba olahan tempe ini sangat bagus sekali," ucapnya.

Chef Setiawan menambahkan, nantinya resep dari pemenang lomba akan diadopsi untuk menjadi menu hotel.

Sementara Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra yang hadir pada saat itu mengaku takjub dengan inovasi para pelajar SMK Buleleng ini.

Bahkan ia mengaku tertarik dengan salah satu menu yakni Sate Tempe Bacem.

Menurut Sutjidra, alasan mengapa tempe dipilih menjadi salah satu bahan dalam lomba ini, karena tempe merupakan sumber protein nabati yang bagus.

Hanya saja tempe masih dianggap konsumsi masyarakat bawah.

"Melalui lomba ini kami ingin menunjukkan bahwa tempe bisa diolah sedemikian rupa menjadi menu yang menarik, sekaligus membudayakan makan tempe pada masyarakat Buleleng. Karena tempe merupakan salah satu kearifan lokal kita," ucapnya.

Sutjidra tak memungkiri jika produksi kedelai lokal saat ini masih sulit. Bahkan diakui salah satu industri pembuatan tempe sempat terdampak akibat kondisi ini.

Kendati demikian Sutjidra, mengaku ke depan akan berupaya membudidayakan kedelai lokal. Sebab luas lahan di Buleleng berpotensi untuk budidaya kedelai.

"Selain itu juga kami mendorong budidaya jagung agar sumber pangan kita lebih variatif," pungkasnya.



0Komentar

sn
sn
Special Ads