TUO6BUOpGUd9BUYpGSroBSGiGY==
Light Dark
Menbud Fadli Zon Puji Konsistensi Kemajuan Budaya Bali Saat Pembukaan PKB 2025

Menbud Fadli Zon Puji Konsistensi Kemajuan Budaya Bali Saat Pembukaan PKB 2025

Daftar Isi
×

SINGARAJA FM,-Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon resmi membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra di Taman Budaya Bali di Art Center Denpasar pada Sabtu (21/6/2025) malam.

Pembukaan yang mengusung tema “Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya (Harmoni Semesta Raya)” ditandai dengan pemukulan Tambur, Tawe-Tawe, dan Ceng-Ceng oleh Menbud Fadli Zon bersama Gubernur Bali Wayan Koster dam Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta.

Fadli Zon mengatakan menjadi suatu kehormatan bagi dirinya karena bisa mewaliki Presiden Prabowo yang sedang menjalankan tugas negara ke luar negeri, untuk menghadiri dan membuka PKB XLVII Tahun 2025. Menurutnya, PKB merupakan sebuah perayaan budaya yang tak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Bali tetapi juga bagian penting dari wajah kebudayaan Indonesia di mata dunia.

“Saya tadi hadir untuk melihat pawai yang luar biasa dari seluruh kabupaten/kota, dan kita menyaksikan sebuah pertunjukan perform yang luar biasa dari masing-masing kabupaten/kota, dan itu saya kira pencapaian yang sangat tinggi di dalam seni budaya mewakili masing-masing wilayah, masing-masing daerah kabupaten/kota. Saya sekali lagi ucapkan selamat,” ujarnya.

Fadli Zon juga mengapresiasi Pemerintah Daerah Provinsi Bali atas konsistensinya menyelenggarakan PKB, yang pertama kali diadakan pada tahun 1979 dan terus dilakukan setiap tahun.

Selama hampir lima puluh tahun, PKB telah menjadi tonggak penting dalam kemajuan kebudayaan dengan nilai-nilai luhur, filosofi, dan kearifan lokal yang diwariskan dan disebarkan.  Selain itu, tentang bagaimana budaya memberikan identitas dan semangat bagi masyarakat Bali dan bangsa Indonesia secara keseluruhan, selain hanya menjadi warisan statis.  Menurutnya, "Tadi Pak Gubernur mengatakan mungkin DNA-nya orang Bali ini adalah budaya, dan saya kira ini benar."

Disebutkan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, warisan budaya Indonesia akan dijaga dan dimanfaatkan secara optimal untuk memperkuat identitas nasional, mempersatukan dan memperkaya peradaban global.  Apalagi, Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya."Saya kira Pesta Kesenian Bali ini melaksanakan amanat konstitusi itu."tegasnya

Dalam laporan sebelumnya, Gubernur Koster menyatakan bahwa Bali memiliki kekayaan, keunikan, dan keunggulan kebudayaan yang harus dijaga secara berkelanjutan, termasuk kearifan lokal, adat istiadat, dan seni budaya.  Akibatnya, kebudayaan berfungsi sebagai penggerak pembangunan Bali dari hulu sampai hilir.  Peraturan Daerah Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali, yang disesuaikan dengan Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, adalah langkah pertama untuk menerapkan kebijakan ini.

Gubernur Koster mengatakan bahwa UU Pemajuan Kebudayaan sebenarnya sudah ada pada tahun 2003.  Pembahasannya juga panjang dan dinamis.  Selain itu, pada tahun 2017, ia menemukan momentumnya.  Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan ini dibuat oleh Titiang (saya, red).  Koster menjelaskan, "Dan astungkara berjalan dengan lancar sehingga disahkan dan diberlakukan menjadi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017."

Ia kembali menceritakan bahwa sebenarnya pada tahun 2004 dalam Rancangan UU Pemajuan Kebudayaan sudah diinginkan ada Menteri Kebudayaan yang khusus mengurus kebudayaan. “Tapi waktu itu belum sempat terwujud, rupanya jodohnya baru jadi setelah Bapak Prabowo menjadi Presiden Republik Indonesia. Dan yang paling beruntung adalah Bapak Fadli Zon, karena yang paling pertama menjadi Menteri Kebudayaan pasti akan tercatat dalam sejarah. Tepuk tangan untuk beliau. Yang mahal itu menjadi yang pertama pak. Dan sayogyanya ke depan Menteri Kebudayaan selalu ada, karena budaya adalah kekuatan bangsa kita,” tandasnya

Koster mengungkapkan PKB XLVII Tahun 2025 mengangkat tema: Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya (Harmoni Semesta Raya), diimplementasikan dalam setiap aktivitas seni. Meliputi, Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Workshop/ Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni), Bali World Culture Celebration (Perayaan Budaya Dunia di Bali), dan Jantra Tradisi Bali (Pekan Kebudayaan Daerah).

Tahun ini empat negara: India, Canada, Prancis, dan Algeria menghadiri PKB.  PKB 2025 berlangsung dari 21 Juni hingga 19 Juli 2025.  Selama satu bulan, pesta kesenian Bali ini melibatkan 20 ribu seniman (red) yang hadir di tempat ini; jika semua orang dikumpulkan di desa adat, jumlah mereka mungkin menjadi jutaan. "Itulah Bali, jadi rupanya gen-nya adalah budaya. Hidupnya dari budaya, jadi jangan sampai budaya ini mati, harus hidup terus."tegas Koster

Pada pembukaan PKB XLVII, Sanggar Seni Bungan Dedari berkolaborasi dengan ISI Bali membuat Rekasedana (Pergelaran) Sendratari "Metu Bhuwana Manu". Sebelum pembukaan, juga ada tari penyambutan "Tari Pendet" dari Sanggar Tari Lokananta, yang diiringi tabuh dari ISI Bali.



0Komentar

sn
sn
Special Ads