SINGARAJA FM,-Hari Pendidikan Nasional (HPN) tanggal 2 Mei 2025 dan Hari Kebangkitan Nasional (HKN) tanggal 20 Mei 2025, menjadi kado istimewa bagi civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja bersama 11 perguruan tinggi (PT) di Indonesia.STAHN Mpu Kuturan kini menjadi Institut Mpu Kuturan (IMK) Bali. Dalam perjuangan menuju peningkatan status dari STAHN Mpu Kuturan menjadi Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan, akhirnya menuai hasil dengan terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2025. Hal tersebut dikatakan Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Prof. Dr. I Gede Suwindia, S.Ag.,M.S., pada acara Gethering Kehumasan di Ruang Rapat Gabungan, Lantai III Gedung Rektorat STAHN Mpu Kuturan, Rabu (28/5/2025)siang. Dalam kesempatan tersebut Prof. Suwindia didampingi Dr. Nyoman Miarta Putra, S.Ag., M.Ag., selaku Wakil Ketua II dan Wakil Ketua III Dr. Ida Bagus Wika Krishna, S.Ag., M.Si., memaparkan penyerahan Perpres No. 16 tahun 2025 oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro pada hari Selasa, 27 Mei 2025 disaksikan langsung Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., bersama Dirjen Bimas Islam Prof. Dr. Haji Suyitno, M.Ag., dan Dirjen Bimas Hindu Prof. Dr. I Nengah Duija, M.Si,.
Dengan diterimanya Perpres ini maka STAHN Mpu Kuturan posisioningnya pertanggal 8 Mei 2025, sudah tidak lagi meregistrasi surat-surat sekolah tinggi, tapi sudah menjadi institut. Namun, dalam proses transisi ini menurut Suwindia yang Senin, 26 Mei 2025 dilantik sebagai ketua STAHN periode kedua berdasarkan hasil assesmen sebelumnya, dan kemudian dalam waktu dekat pihaknya akan dikukuhkan bersebelas menjadi Rektor Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan di Bali. Dengan berubahnya status dari Sekolah Tinggi menjadi Institut segenap pimpinan dan staf rektorat juga telah menyiapkan beberapa hal yang dibutuhkan serangkaian dengan rencana peresmian IAHN Mpu Kuturan Bali sekaligus pengukuhan rektor. Diktaan pula oleh Prof Suwindia Dimana sesuai arahan dan amanat Bapak Presiden Prabowo Subianto melalui Bapak Wamensetneg bahwa pimpinan perguruan tinggi adalah ujung tombak, apalagi perguruan tinggi agama dalam penguatan entitas pengetahuan yang sudah baik, harus dilengkapi dengan attitude dam etik yang baik. Banyak orang sukses akademik tapi attitudenya tidak baik. Untuk itu dalam penyiapan ortaker dan statuta sebagai pengukuhan rektor paska terbitnya PMA ortakerstatuta juga telah dilakukan sehingga IMK-Bali yang akan diresmikan dapat memenuhi amanah Bapak Presiden menjadikan perguruan tinggi sebagai ujung tombak yang dapat mempresentasikan kemajuan masyarakat. Dan dalam peresmian IMK-Bali nanti yang akan dihadiri Bapak Menteri juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan peran serta perguruan tinggi Agama Hindu dalam pembangunan daerah di Bali, khususnya Buleleng, kata Suwindia lebih jauh.
0Komentar