SINGARAJA FM,-Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali bersama Pasikian Pacalang Bali melaksanakan Gelar Agung Pacalang Bali Tahun 2025, di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Renon, Sabtu (15/3/2025).
Mengusung tema
“Malarapan Gelar Agung Pacalang Bali Prasida Ngawerdiang Kasukretan Jagat Bali
Niskala-Sakala”, kegiatan yang dihadiri 20 ribu Pacalang se-Bali ini sebagai
bentuk kesiapan dan sinergi Pacalang Bali dalam mengamankan pelaksanaan Catur
Brata Panyepian di wewidangan desa adat masing-masing.
Gelar Agung Pacalang
2025 ini dipimpin langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster selaku Manggala
Utama Gelar Agung Pacalang Bali. Kegiatan dihadiri langsung oleh Kapolda Bali.
Titiang (saya,red) berharap
momentum ini digunakan untuk penguatan tekad pacalang sejebag Bali untuk
menjaga adat, tradisi, seni budaya, serta kearifan lokal Bali,” harapnya.
Gubernur Koster mengatakan
Bali sebagai tujuan wisata dunia sangat diperlukan situasi keamanan yang
memadai. Di sisi lain, sebagai daerah migran Bali banyak dikunjungi oleh
masyarakat dari luar pulau Bali. Hal ini berdampak kehidupan sosial yang cukup
tinggi, seperti gangguan ketertiban keamanan, kriminalitas, serta kerawanan
sosial lainnya.
Untuk mengantisipasi
terjadinya dampak sosial tersebut diperlukan suatu sistem pengamanan lingkungan
yang memadai berbasis desa adat. Oleh karena itu, Pacalang Bali perlu
dikuatkan. “Pacalang Bali,red) perlu dikuatkan, termasuk juga etika dan kesopan
santunannya. Gak boleh arogan, gak boleh sombong, gak boleh bentak-bentak orang
sembarangan, berlaku secara simpati, belajar sama Babinsa dan Babinkamtibmas,
bekerja sama di wilayah desa adat,” tegasnya.
Bandesa Agung MDA Bali
Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet melaporkan, gelar agung diikuti 20.000
pacalang dari 1.500 desa adat se-Bali. Selain itu, turut pula TNI dan Polri.
Tujuannya untuk bersama menjaga Bali terutama jelang Nyepi dan Idul Fitri. Pada
kesempatan itu, pacalang Bali juga membacakan janji (samaya) untuk siap
bersinergi dengan TNI/Polri dan menyukseskan visi pembangunan Bali Nangun Sat
Kerthi Loka Bali
Bali sebagai barometer
nasional harus dijaga keamanan, ketertiban, ketentraman dan kerukunannya.
Apalagi, Bali merupakan destinasi wisata dunia. Terlebih lagi umat Hindu di
Bali akan merayakan Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 yang bertepatan dengan
Bulan Ramadhan 1447.
Memastikan perayaan
kedua agama di Indonesia ini bisa berjalan beriringan sesuai dengan aturan dan
tidak saling mengganggu. Sehingga, peran pacalang di masing-masing
wewidangannya memiliki peran penting untuk mengamankan keamanan dan ketertiban
wilayahnya.
Jika ada masalah ditemukan pada saat perayaan Nyepi, pihaknya mengimbau agar diselesaikan dengan humanis, paras-paros, musyawarah kekeluargaan, dan selesaikan dengan semangat kekeluargaan dan kerukunan demi Bali dan NKRI tercinta
0Komentar