TUO6BUOpGUd9BUYpGSroBSGiGY==
Light Dark
Dianggap Terlalu Ikut Campur Urusan Desa Adat Perbekel Desa Sudaji Diminta Mundur

Dianggap Terlalu Ikut Campur Urusan Desa Adat Perbekel Desa Sudaji Diminta Mundur

Daftar Isi
×

SINGARAJA FM,-Masyarakat adat dari Dadia Agung Pasek Gelgel Jero Sudaji, melakukan aksi damai.Mereka melakukan demonstrasi ke Kantor Kepala Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, pada Kamis (6/3/2025) pagi.

Ratusan krama mengeluhkan intervensi kepala desa atau perbekel dalam urusan internal desa adat. Sehingga suasana di desa adat menjadi kisruh.

Massa melakukan aksi long march dari Dadia Agung Jero Sudaji, menuju Kantor Perbekel Sudaji. Aksi mereka mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian.

Dalam aksi tersebut, massa membawa sejumlah spanduk. Diantaranya bertuliskan “Kami bosan diintimidasi oleh kroni-kroninya kepala desa”, “Turunkan Perbekel Sudaji”.

Mereka juga memasang sejumlah baliho sebagai bentuk protes. Lewat baliho itu, mereka menuntut agar intervensi lembaga desa adat dihentikan.

Massa juga menuntut agar prajuru mendapat perlindungan dari bentuk intimidasi lisan maupun media sosial.

Krama mengingatkan agar kepala desa tidak ikut campur dalam permasalahan adat dengan mengedepankan sikap netral. Kepala desa juga diminta jangan menjadi back up bagi kelompok tertentu.

Salah satu warga, Gede Arta Yasa mengatakan, selama ini terjadi intervensi dari desa dinas terhadap desa adat.

“Sekarang jabatan bendesa itu mau diambil dengan sewenang-wenang tanpa aturan hukum yang jelas. Padahal di desa itu, aturan hukum tertinggi adalah awig dan perarem,” ujarnya.

Arta Yasa menegaskan, tuntutan massa hanya satu. Yakni menuntut Perbekel Sudaji, I Made Ngurah Fajar Kurniawan, mundur dari jabatannya.

Koordinator Aksi, Gede Suharsana mengatakan, masalah internal yang terjadi di Desa Adat Sudaji sebenarnya sudah terjadi sejak 2011 lalu.

Suharsana menyebut urusan internal desa adat diobrak-abrik, sehingga krama adat merasa tidak nyamanTerkait tindakan yang dilakukan kepala desa, Suharsana mengatakan dirinya meminta agar kepala desa menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. 

Permintaan maaf harus disampaikan dalam paruman agung di Pura Desa Adat Sudaji, pada rahina purnama kesanga yang jatuh Kamis (14/3/2025) nanti.

Sementara itu, Perbekel  Sudaji, Made Ngurah Fajar Kurniawan mengatakan, permasalahan internal sebenarnya terjadi sejak proses ngadegang bendesa adat dengan status Pengganti Antar Waktu (PAW). Mengingat bendesa sebelumnya meninggal dunia.

Dalam perjalanannya, masyarakat merasa tidak mendapat asas keadilan dalam pelaksanaan dan penegakan awig adat.

Belakangan, pihaknya mendapat informasi bila masyarakat akan melakukan aksi massa ke Majelis Desa Adat (MDA) Buleleng.

“Ketimbang nanti ribut, kami dampingi, sekaligus mohon petunjuk kepada MDA. Kami sudah jelaskan itu, tapi tetap disalahkan,” ujarnya.

Fajar mengatakan, dirinya akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan oleh massa. Sehingga suasana desa kembali kondusif.



0Komentar

sn
sn
Special Ads