![]() |
| Kepala BNNK Buleleng,Komang Yuda Murdianto |
SINGARAJA FM,-Jumlah pengguna narkoba
di Kabupaten Buleleng masih tergolong tinggi. Badan Narkotika Nasional
Kabupaten (BNNK) Buleleng menyebut daerah ini masih masuk kategori zona merah.
Kepala BNNK Buleleng,
Komang Yuda Murdianto, mengatakan bahwa penilaian zona merah tersebut
didasarkan pada banyaknya pemakai yang terungkap di lapangan."Kalau bicara
zona, seperti yang sudah kita ketahui, dilihat dari jumlah pemakai itu masih
sangat banyak," kata Komang Yuda, Rabu(24/12).
Ia menjelaskan jika
dilihat dari sisi peredaran dan bandar, kondisi Buleleng sebenarnya sudah
mengalami penurunan. Namun, berbeda halnya dari sisi pengguna.
"Artinya, kalau
dibilang zona merah menurun menjadi zona kuning itu dari segi bandar
(pengedar). Tapi dari segi pemakai, saya berani mengutarakan Buleleng masih
zona merah pemakai, bukan bandar. Jadi lebih banyak pengguna narkotika,"
jelasnya.
Komang Yuda mengungkapkan
berdasarkan hasil koordinasi dan pengungkapan kasus, sebagian besar bandar dan
kurir narkoba yang beroperasi di Buleleng berasal dari luar daerah. Sementara,
korban penyalahgunaan narkotika justru didominasi warga lokal.
"Kurir dan bandarnya
itu dari luar Buleleng, sementara korban pengguna narkotika adalah warga
Buleleng sendiri. Di sini saya bisa sampaikan bahwa kerja sama dengan Polres
Buleleng sangat bagus. Polres melakukan penindakan, bandarnya kabur, yang
tersisa adalah pengguna," ungkapnya.
Menurutnya, peredaran
narkotika ke Buleleng dilakukan dengan pola pengiriman kecil namun berulang.
Meski jumlahnya tidak besar, namun dilakukan secara kontinyu.
"Masuknya dari kota,
jumlahnya tidak banyak tapi kontinyu. Seolah-olah kita seperti dikerjain,"
ujarnya.
Ia menambahkan, kondisi
ini perlu menjadi kewaspadaan bersama. Meski pengedar (bandar) besar mulai
berkurang, peredaran narkotika skala kecil justru masih terus terjadi.
"Kalau kembali ke
zona narkotika, Buleleng itu kuning untuk bandar, merah untuk pengguna.
Sebenarnya pengguna sudah mulai berkurang karena kinerja Polres Buleleng, kami,
dan Kesbangpol dengan sosialisasi yang kencang. Bandar sudah sedikit, tapi yang
kecil-kecil ini masuk terus secara kontinyu. Ini yang perlu diwaspadai,"
tegasnya.
Untuk menekan angka
penyalahgunaan narkotika, BNNK Buleleng terus meningkatkan pengawasan dan
sosialisasi di berbagai lini.
"Peningkatan
pengawasan sudah kami lakukan di segala lini. Sosialisasi selalu kita
laksanakan dan akan terus kita lakukan," pungkas Komang Yuda.
Berdasarkan data BNNK
Buleleng, jumlah layanan rehabilitasi sepanjang 2018 hingga 2025 di Klinik
Pratama BNNK Buleleng mencapai 574 orang. Periciannya, 195 orang menjalani
rawat inap dan 378 orang rawat jalan. Selama 2025, BNNK Buleleng melayani
rehabilitasi sebanyak 133 orang yang terdiri dari 37 orang rawat inap serta 93
orang rawat jalan.dengan itu pula BNNK Buleleng bersinergi dengan Polres dan
Pemkab berkomitmen untuk memerangi narkoba dan menindak tidak pandang bulu
.

0Komentar