![]() |
| Penumpang Kapal Pesiar Genting Dream Turun di Pelabuhan Celukan Bawang |
SINGARAJA FM,-Awal Bulan Di Penghujung Tahun 2025 Pelabuhan Celukan bawang kembali menerima Kapal pesiar Genting Dream kembali merapat di Pelabuhan Celukan Bawang, pada Rabu (3/12/2025) sekitar pukul 09.00 pagi.
Kapal Pesiar Genting Dream membawa total 3.000 kru dan penumpang, sekitar 1.000 orang wisatawan yang mana para Wisatawan memanfaatkan kesempatan ini untuk menikmati wisata yang ada di Kabupaten Buleleng
Para Wisatawan mengunjungi sejumlah destinasi wisata unggulan di Buleleng, mulai dari Brahma Vihara Arama, Pemandian Air Panas Banjar, TITD Ling Gwan Kiong, Pasar Anyar Singaraja, Museum Lontar Gedong Kirtya, Puri Kanginan, Terasering Kekeran hingga pusat herbal Pak Oles.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara menyebut, kehadiran Genting Dream memberi dampak signifikan terhadap capaian target kunjungan wisatawan tahun ini.
“Ada 1.000 wisatawan yang membeli paket wisata melalui Intercruise, sisanya bergerak mandiri dengan menggunakan jasa transportasi lokal,” ujarnya Rabu 03 Desember 2025.
Dody mengatakan para wisatawan juga berwisata di sekitar Singaraja baik wisata bahari maupun wisata kuliner yang salah satunya yang ada di Lovina.
"Rombongan memilih banyak tempat wisata dan juga Ada juga rombongan yang menuju Bali Handara dan Danau Kembar (Twin Lake), hingga yang memilih Pejarakan dan kawasan Taman Nasional Bali Barat dengan ada yang kulineran di Pelataran Resort."ujar Dody .
Dody optimistis target 1,5 juta wisatawan pada 2025 dapat tercapai. Apalagi, beberapa kapal pesiar dijadwalkan kembali datang sepanjang Desember dan awal 2026.
"Khusus penumpang kapal pesiar Genting Dream merupakan wisatawan yang datang dari Singapura dan Malaysia."terang Dody
Dody mengklaim kontribusi ekonomi dari kunjungan kapal pesiar tidak hanya berasal dari retribusi daya tarik wisata. Wisatawan yang tidak membeli paket resmi tetap memberi dampak positif.
“Mereka belanja makanan dan minuman, produk UMKM, serta menggunakan jasa transportasi lokal. Wisatawan mandiri ini juga ikut mempromosikan Bali Utara melalui media sosial mereka,” kata Dody.
Menurutnya, pola perjalanan singkat dua hingga tiga jam dari wisatawan kapal pesiar membuka peluang kunjungan lanjutan di waktu yang akan datang. Banyak wisatawan yang kembali ke Bali Utara setelah pertama kali mengenalnya lewat pelayaran.
“Mereka posting perjalanan ini, sehingga memicu keluarga dan teman untuk datang. Ada yang datang kembali lewat kapal pesiar, ada yang datang khusus berlibur ke Bali Utara,” tandasnya.

0Komentar