![]() |
| Kegiatan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni di Buleleng |
SINGARAJA FM,-Kolaborasi lintas
institusi kembali diwujudkan dalam program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH) di Buleleng.
Danrem 163/Wirastya
Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra menegaskan, upaya perbaikan 10 unit
rumah ini merupakan bentuk nyata sinergi antara TNI AD, Dinas PUPR Provinsi
Bali, serta PT Lion Group dalam mendukung percepatan penanganan RTLH di Bali.
Danrem 163/Wirastya
mengatakan, proses verifikasi lapangan dilakukan secara ketat oleh Dinas PUPR
untuk memastikan rumah-rumah yang direhab benar-benar memenuhi kriteria.
“Setelah sinergitas
terbangun, Kadis PUPR melakukan verifikasi menyeluruh untuk menentukan rumah
mana yang diprioritaskan. Anggota kami turun bersama tim PUPR dan Lion Group
memastikan 10 unit rumah ini tepat sasaran,” ujarnya.
Danrem menambahkan, sasaran program adalah masyarakat berpenghasilan rendah di bawah UMR dan tidak memiliki kemampuan membangun rumah secara mandiri.
“Kami tidak memberikan
bantuan kepada yang sudah mampu. Targetnya satu bulan, 30 hari. Kalau belum
selesai, akan kami tambah waktunya, karena cuaca sering tidak bisa diprediksi.
Tetapi pekerjaan harus selesai sesuai anggaran dan bentuk yang direncanakan,”
tegasnya.
TNI, kata Danrem, hadir
untuk menjawab tantangan di lapangan, termasuk medan dan akses lokasi yang
sulit. Melalui pola swakelola dan padat karya bersama masyarakat desa, proses
pembangunan diyakini dapat lebih cepat dan efisien.
“Tanggung jawab kami
adalah menyelesaikan permasalahan itu. Bekerjasama dengan masyarakat, biaya
bisa ditekan dan pekerjaan lebih cepat rampung,” tambahnya.
Danrem berharap sinergi
dengan Lion Group dan seluruh instansi terkait terus berkelanjutan, sejalan
dengan target nasional penyediaan 3 juta rumah.
“Khusus Bali, Pak
Gubernur sangat mendukung agar program seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid
Perkim Dinas PUPR Bali, Made Rai Suartini mengungkapkan, Bali menargetkan
penyelesaian 1.900 unit RTLH hingga akhir tahun ini melalui pendanaan APBD
provinsi, kabupaten, CSR, hingga APBN.
“RTLH di Bali jumlahnya
lebih dari 33 ribu unit. Ini kita selesaikan bertahap sampai 2030. Data 2025
masih tersisa 33 ribu lebih. Maka kolaborasi kabupaten/kota se-Bali dan
dukungan CSR sangat penting agar masyarakat bisa tinggal di rumah yang layak,”
jelasnya.
Dari pihak PT Lion
Group, Asisten Area Manager Bali–Nusra Dian Hadi menyatakan apresiasinya karena
dilibatkan mendukung program kemanusiaan ini.
“Kami berterima kasih diberikan kesempatan membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu dan tinggal di rumah tidak layak huni. Bali ini yang pertama kali, dan kami berupaya melanjutkan bantuan ini,” ujarnya.
Dian menambahkan, Lion Group bekerja sebagai mitra
pelaksana di daerah dan bekerja langsung dengan PUPR Provinsi Bali serta TNI.
“Kolaborasi ini luar
biasa. Semoga ke depan bisa terus berlanjut dan jumlah bantuan semakin
bertambah,” katanya.
Sebagai informasi
Program rehab 10 unit rumah ini didanai melalui CSR Lion Group, masing-masing
unit senilai Rp50 juta. Total bantuan Rp500 juta dikelola TNI AD dengan sasaran
keluarga kategori tidak mampu.

0Komentar