![]() |
| Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Cek Proyek di Lovina |
SINGARAJA FM,-Pasangan Bupati dan
Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna, memulai kunjungan
kerja (kunker) perdana mereka dengan fokus pada percepatan pembangunan
infrastruktur dan peningkatan mutu pendidikan di wilayah pesisir utara.
Kunjungan berlangsung di tiga kecamatan, yakni Sukasada, Buleleng, dan Banjar,
dengan kegiatan terpusat di Kecamatan Buleleng, di Wantilan Pantai Binaria,
Lovina, Senin, (3/11)
Dalam agenda tersebut,
Bupati Sutjidra bersama rombongan meninjau pembangunan jembatan Tukad Angsangan
serta proyek SMP Negeri 8 Kalibukbuk, sebelum melanjutkan tatap muka bersama
para Perbekel, Lurah, Kelian Desa Pakraman, dan masyarakat serta menyerahkan
350 paket sembako dan alat bantu untuk penyandang disabilitas sebagai bentuk
kepedulian sosial pemerintah daerah.
Bupati Sutjidra
menegaskan, pembangunan jembatan Tukad Angsangan menjadi proyek strategis untuk
memperkuat konektivitas antarwilayah, khususnya di kawasan wisata Lovina.
“Perbaikan jembatan ini
dilakukan karena sering terjadi banjir saat musim hujan yang mengganggu akses
masyarakat menuju pantai. Kini kita revitalisasi dan tinggikan agar akses lebih
aman dan nyaman,” jelasnya
Lebih lanjut, Bupati
Sutjidra menyebut jembatan tersebut akan menjadi akses utama menuju Pantai
Binaria Lovina, yang tengah disiapkan menjadi kawasan wisata terintegrasi
dengan fasilitas pendukung seperti area parkir dan toilet umum. Penataan
kawasan itu akan mulai dikerjakan tahun depan bersamaan dengan penyelesaian
jembatan.
“Kawasan Lovina akan
terus dikembangkan hingga ke arah barat, sampai ke Tasik Madu. Konsepnya
berkelanjutan dengan tetap menjaga lingkungan dan karakter wisata bahari
Lovina,” imbuhnya.
Selain fokus pada
infrastruktur, Pihaknya juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas
pendidikan di kawasan pariwisata. Dalam peninjauan ke SMP Negeri 8 Kalibukbuk
yang menampung hampir 900 siswa. Menurutnya, penambahan ruang kelas baru sangat
perlu untuk mengatasi keterbatasan sarana belajar.
“Kami dorong agar SMP 8
ini menjadi sekolah rujukan karena lokasinya strategis di kawasan wisata. Maka
guru dan siswa perlu ditingkatkan kompetensinya, terutama dalam bahasa
Inggris,” terang Sutjidra.
Dalam arah kebijakan
jangka menengah, Pihaknya juga akan meluncurkan program peningkatan kompetensi
guru bahasa Inggris, sejalan dengan pengembangan pariwisata berwawasan
internasional.
“Guru-guru wajib
meningkatkan kemampuan berbahasa asing agar bisa menularkan ke siswa. Ini
penting karena Lovina merupakan wajah pariwisata Buleleng yang berinteraksi
langsung dengan wisatawan mancanegara,” tegasnya.
Kunker perdana ini
menjadi langkah awal duet kepemimpinan Sutjidra–Supriatna dalam memperkuat
fondasi pembangunan Buleleng, dengan menyeimbangkan kemajuan infrastruktur,
pendidikan, dan kepedulian terhadap masyarakat.

0Komentar