SINGARAJA FM,-Menu makan bergizi gratis (MBG) yang diterima oleh siswa di Kabupaten Buleleng, Bali, mendadak menjadi sorotan.Sebuah postingan di facebook mengunggah menu makan siang gratis yang diberikan kepada siswa SDN 1 Baktiseraga, Kecamatan Buleleng.
Postingan itu pertama
kali diunggah oleh akun facebook Putu Via. Ia mengunggah menu makan siang yang
terdiri atas nasi, sayur berupa batang kangkung dan toge, lauk berupa sebutir
bakso dan sepotong tahu, serta lima butir anggur sebagai pencuci mulut.
Namun hasil screenshot
postingan tersebut sudah diunggah kembali oleh beberapa akun. Termasuk akun
anggota DPD RI, Arya Wedakarna.Adapun menu yang viral itu diberikan kepada
siswa pada Senin (1/9/2025) lalu. Menu didistribusikan oleh Satuan Pelayanan
Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Pemaron, yang merupakan perpanjangan tangan Badan
Gizi Nasional (BGN).
Menindaklanjuti hal
tersebut, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) langsung menurunkan
tim untuk melakukan penelusuran.Tim juga melakukan koordinasi dengan BGN untuk
mendapat penjelasan soal kelayakan menu yang diberikan kepada siswa.
Plt. Kepala Disdikpora
Buleleng, Dewa Made Sudiarta mengatakan, hasil koordinasi dengan BGN bahwa menu
dan porsi yang diberikan kepada siswa sudah diatur tata kelola dan standar
gizinya dan menunya berubah-ubah setiap harinya,dan sudah ditentukan oleh SPPG
“Menunya variatif dan
standar gizinya sudah diatur. Karena di SPPG sudah ada ahli gizinya. Soal
kelayakan gizi dan porsi, mereka BGN yang lebih paham,” kata Sudiarta.
Ia menyebut menu yang diberikan kepada siswa berganti setiap hari. Menu yang viral di media sosial, diberikan kepada siswa pada Senin (1/9/2025) lalu.
Sementara dalam menu
yang diberikan hari ini (3/9/2025), siswa mendapatkan kentang goreng, salad
sayur, nugget, daging ayam, serta susu.
Menyusul viralnya menu
yang dianggap kurang layak, Sudiarta menyarankan agar BGN memperhatikan standar
menu dan porsi.
“Kalau perlu setiap
hari itu disampaikan uraian standar gizinya seperti apa. Supaya masyarakat
paham,” ujarnya.
Selain itu Sudiarta
meminta SPPG juga memperhatikan ketersediaan bahan baku. Jangan sampai bahan
baku kurang, sehingga berdampak pada porsi yang diberikan kepada siswa.Ditambah
lagi, jam distribusi juga harus diperhitungkan. Sehingga tidak terlambat, atau mengganggu
proses belajar mengajar di sekolah.
"Kami berharap
kepada SPPG Lebih memperhatikan terkait dengan menu serta waktu distribusi
makanan agar lebih diperhatikan lagi jangan sampai nanti ada hal -hal yang
tidak diinginkan seperti menu yang dirasa terlalu sedikit dan jam distribusi
jangan sampai mengganggu waktu belajar mengajar "Pungkas Sudiarta.
0Komentar