Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memuji transformasi pendidikan digital di SMP Negeri (SMPN) 1 Sukasada, Buleleng. Sejak 2022, sekolah ini telah berstatus sebagai kandidat Sekolah Rujukan Google dan kini tengah berproses untuk memenuhi seluruh standar yang ditetapkan.SMPN 1 Sukasada dinilai berhasil mengoptimalkan penggunaan Chromebook dan akun belajar.id dalam pembelajaran digital.
"Dengan teknologi,
kita bisa menyamakan level pendidikan mereka. Guru-guru di Buleleng, kalau
sudah mencapai level 3 sesuai standarisasi Google, mereka bisa mengajar di
seluruh dunia. Tentunya ini hal yang luar biasa," tegas Ahok
Ahok berharap
keberhasilan SMPN 1 Sukasada dapat direplikasi oleh sekolah-sekolah lain di
Bali terlebih lagi Buleleng merupakan salah satu kabupaten yang memiliki Iconic
sebagai kota pendidikan , dirinya berharap dapat bahkan menjadi contoh
nasional.
"Tentunya hal ini
merupakan salah satu hal positif untuk kabupaten Buleleng dan semoga dengan hal
ini dapat menjadi percontohan untuk sekolah yang lain di kabupaten Buleleng,
maupun Bali bahkan Nasional sekalipun"Pungkas Ahok
Sebagai informasi
Gerakan yang diusung Google For Education, tutur Olivia, intinya adalah
menciptakan perubahan dan gerakan di mana siswa dan guru dapat menikmati
perkembangan
teknologi digital dan
memanfaatkannya secara optimal dalam proses pembelajaran untuk mencetak
generasi yang siap menghadapi masa depan.
Bupati Sutjidra
mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian SMPN 1 Sukasada yang merupakan
penunjang pendidikan saat ini bebasis digital sesuai dengan kemajuan era
teknologi
“Kami menyambut baik.
Salah satu sekolah kita di SMP Negeri 1 Sukasada ternyata salah satu nominasi
dari rujukan Google. Dan kita berharap nanti sekolah-sekolah yang lain juga
akan mengikuti,” ujarnya penuh antusias. Ia menegaskan bahwa keberadaan KSRG
merupakan bentuk implementasi nyata dari era digitalisasi dalam bidang
pendidikan yang luar biasa.
Menanggapi kendala infrastruktur, Bupati menyadari bahwa pemanfaatan perangkat seperti Chromebook identik dengan kebutuhan internet yang kuat. Ia mengakui bahwa beberapa wilayah di Buleleng masih mengalami tantangan dalam hal jaringan. “Kita sudah mau tambah nanti bandwidth persentasenya, sehingga kita meningkatkan jangkauan internet yang ada di seluruh Buleleng ini. Sudah ada rencana dari Pemkab untuk menambah kemampuan internet yang ada di Kabupaten Buleleng,” janjinya.
Tidak hanya
infrastruktur, Sutjidra juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM), khususnya guru. “Guru-guru ini yang menjadi pionir nanti di
SMP Negeri 1 Sukasada ini harus meningkatkan kemampuan bahasa asingnya,
meningkatkan kompetensinya sehingga mereka bisa membawa nama ke kancah
internasional dan dunia,” pesannya.
Di sisi lain, Country
Lead Google For Education Indonesia, Olivia Husli Basrin, yang hadir dalam
kunjungan tersebut, menyatakan optimisme dan dukungan penuhnya untuk
memperbanyak KSRG di Buleleng dan seluruh Indonesia. “Sayangnya di Bali masih
tetap satu, jadi satu-satunya. Makanya saya hadir pada hari ini. Harapannya
bisa membawa perubahan positif bagi sekolah-sekolah lain di Bali,” ujar Olivia.
Ia memuji pencapaian
SMPN 1 Sukasada, mulai dari cara belajar, peningkatan skill guru, hingga
kemudahan siswa dalam belajar, yang menurutnya patut direplikasi di sekolah
lain. Tidak hanya di Bali tapi seluruh Indonesia.
Olivia juga memaparkan
perkembangan pesat program KSRG secara nasional. “Saat ini jumlah sekolah KSRG
sudah ada sekitar 170 sekolah tersebar di seluruh Indonesia. Target kami adalah
sampai akhir tahun ini mencapai 200 sekolah. Tahun depan kami akan dorong lagi
tambahan 100-150 sekolah,” jelasnya.
0Komentar