SINGARAJA FM,-Warga Buleleng dibuat heboh setelah berdarnya cuplikan video di Media sosial (medsos) yang memperlihatkan seorang warga negara asing (WNA) yang melakukan aksi akrobatik di Air Terjun Sekumpul, Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan, Buleleng, . WNA yang tidak diketahui identitasnya itu melakukan aksi meniti tali alias berjalan di atas seutas tali yang membentang di ketinggian.
Merespon hal tersebut tim
gabungan yang terdiri dari Dinas Pariwisata,Polisi Pamong Praja,serta Kantor
Imigrasi singaraja guna menggali informasi yang pasti buntut dari berdarya
video tersebut disosial media yang video tersebut direkam oleh salah satu
warga,dalam hal ini WNA tersebut terlihat menyeberangi seutas tali
tersebut yang diikat membentang seperti
aksi pemain sirkus ,video tersebut juga berlatar air terjun sekumpul.
Kepala Dinas Pariwisata
(Kadispar) Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara membenarkan jika aksi
berbahaya itu dilakukan di Air Terjun Sekumpul beberapa hari lalu. Pihaknya
bersama Satpol PP dan Imigrasi telah menelusuri langsung ke lokasi Air Terjun
Sekumpul. Petugas mendatangi lokasi Air Terjun pada Rabu (6/8).
"Kegiatan ini
bertujuan untuk mengetahui atraksi wisata adalah kegiatan slickline apakah
sudah memiliki izin untuk melakukan atraksi tersebut kami masih menggali
informasi ," kata Dody, Rabu (6/8).
Dody mengatakan Aksi
menegangkan ini diketahui dilakukan oleh 12 warga negara asing. Mereka menginap
di homestay milik warga. Mereka juga mengaku sudah sering melakukan kegiatan
serupa di beberapa negara termasuk di Nusa Penida, Bali. Mereka memasang tali
menggunakan drone dan beralasan melakukan aksi tersebut untuk promosi wisata.
"Sesuai informasi
dan keterangan perbekel sekumpul dan pemilik homestay 12 orang asing tersebut
melakukan kegiatan slickline tanpa adanya izin tertulis. Pada saat dua orang
asing melakukan atraksi tersebut, 12 orang yang memasang talinya dengan
menggunakan drone," urai Dody.
Menurut Dody , aksi
mereka langsung dihentikan oleh babinkamtibmas karena dinilai terlalu berbahaya
jika dilanjutkan. Kegiatan itu bukan termasuk paket wisata.Dengan viralnya aksi
berbahaya yang dilakukan oleh WNA tersebut, pemilik homestay beserta perangkat
desa sudah melakukan klarifikasi. Mereka juga meminta maaf atas kegaduhan yang
telah terjadi di medsos.
"Para tamu tersebut
hanya membayar tiket masuk reguler seharga Rp 150 ribu tanpa adanya campur
tangan dari perbekel dan pemilik homestay maupun pelaku usaha setempat,"
Pungkas Dody.
0Komentar