SINGARAJA FM,-Pemkab Buleleng meminta DPRD Buleleng untuk memberikan izin pinjaman daerah sebesar Rp 200 miliar ke Bank BPD Bali untuk memperbaiki infrastruktur dan layanan RSUD Buleleng.
Pinjaman ini, menurut I
Nyoman Sutjidra, bupati Buleleng, adalah solusi yang masuk akal di tengah
kekurangan dana daerah. Menurutnya,
kondisi RSUD Buleleng saat ini sangat memprihatinkan, dengan poliklinik yang
penuh dengan pasien, ruang ICU yang terbatas, dan bangunan rumah sakit yang
tidak terintegrasi dengan baik.
“Kami melihat kondisi
RSUD sudah sangat krodit. Kalau dibiarkan seperti ini, tidak akan mencerminkan
rumah sakit rujukan regional, apalagi RSUD kita sedang menuju status RS
pendidikan nasional,” ungkap Sutjidra beberapa waktu lalu.
Pinjaman akan digunakan
untuk membangun fasilitas pelayanan penting seperti Poliklinik dan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif.
RSUD Buleleng juga akan dilengkapi dengan alat kesehatan modern.
Selama ini masyarakat
harus ke Denpasar untuk MRI, selain mahal, mereka harus menginap. Kalau sudah
tersedia di Buleleng, akan jauh lebih mudah dan efisien bagi masyarakat,”
tambahnya.
Untuk memastikan tidak
mengganggu proyek pembangunan lain di daerah, Sutjidra memastikan bahwa
pengajuan pinjaman ini telah dipikirkan secara menyeluruh, termasuk rencana
cicilan.
Sementara itu, Ketut Ngurah Arya, Ketua DPRD
Buleleng, menyatakan bahwa DPRD secara prinsip setuju dengan rencana pinjaman
ini selama aspek pengelolaan keuangan daerah tetap aman dan pembayaran tidak
mengganggu stabilitas fiskal.
Kami setuju jika ini
adalah skala prioritas pemerintah daerah dan tujuannya untuk meningkatkan
layanan dasar kesehatan. Sangat penting
bahwa perhitungan benar-benar matang, katanya.
0Komentar