SINGARAJA FM,-Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dari tahun 2025 hingga 2029 akan mengutamakan pendekatan teknokratis untuk setiap aspek perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan daerah. Hal ini ditegaskan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pada,Jumat (13/6/2025),di Buleleng Command Center.
Kegiatan yang dilakukan
secara offline dan online tersebut dipimpin oleh Bupati Buleleng I Nyoman
Sutjidra, didampingi oleh Wakilnya Gede Supriatna dan Ketua DPRD Kabupaten
Buleleng Ketut Ngurah Arya. Sebanyak 150
orang dari unsur pemangku kepentingan hadir.
Dalam sambutan, Bupati
Buleleng, I Nyoman Sutjidra, menggambarkan Musrenbang ini sebagai langkah
penting menuju penyelesaian RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Buleleng
2025–2029. Ia meminta semua pihak untuk
meningkatkan makna perencanaan agar sesuai dengan kemajuan nasional dan garis
kebijakan Provinsi Bali.
"Kita ingin
mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta
Berencana dalam Bali Era Baru di Buleleng. Visi BULELENG PATEN menjadi landasan
kita, menuju kabupaten yang unggul, solid, dan berkelas," kata Sutjidra.
Selain itu, bupati
menyampaikan delapan misi pembangunan yang akan membentuk dasar untuk
pembangunan lima tahun mendatang. Misi-misi tersebut meliputi pelestarian
sosial dan budaya, peningkatan pendidikan dan kesehatan, transformasi ekonomi,
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, penguatan infrastruktur, dan reformasi
tata kelola pemerintahan.
Pangan, pakaian, dan
papan; Kesehatan dan pendidikan; Ketenagakerjaan dan jaminan sosial; Adat,
agama, dan kebudayaan; Infrastruktur, UMKM, pariwisata, dan lingkungan hidup
adalah lima bidang prioritas regional.
Forum interaktif ini
juga melibatkan sesi pemaparan visi-misi dan program prioritas, serta
penandatanganan berita acara untuk mencapai kesepakatan bersama tentang hasil
Musrenbang.
Sutjidra menegaskan
pentingnya partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam proses perencanaan
ini. "Ini bukan hanya agenda formal, tapi momentum partisipatif yang
menunjukkan komitmen kita untuk membangun Buleleng yang maju, sejahtera,
berdaya saing, dan berkelanjutan," pungkasnya.
Dalam laporannya, Putu
Ayu Reika Nurhaeni, Kepala Bappeda Buleleng, menyatakan bahwa forum ini akan
digunakan sebagai platform strategis untuk mengumpulkan umpan balik tentang
Rancangan RPJMD yang menggunakan pendekatan teknokratis.
"Musrenbang ini
diharapkan mampu membangun komitmen seluruh stakeholder terhadap keterkaitan
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
pembangunan," ujarnya.
Selain itu, Reika
menekankan bahwa dokumen RPJMD harus sesuai dengan kebijakan nasional, terutama
Asta Cita yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang
RPJMN 2025–2029.
Reika menyimpulkan,
“RPJMD dan Renstra perangkat daerah harus menunjukkan komitmen Buleleng untuk
mendukung kemajuan ekonomi, pemerataan pembangunan, ketahanan nasional, dan
pemberdayaan masyarakat.”
0Komentar