TUO6BUOpGUd9BUYpGSroBSGiGY==
Light Dark
Koperasi Merah Putih Jadi Salah Satu Upaya  Swasembada Pangan

Koperasi Merah Putih Jadi Salah Satu Upaya Swasembada Pangan

Daftar Isi
×

SINGARAJA FM,-Pemerintah Kabupaten Buleleng terus mengakselerasi program swasembada pangan melalui penguatan kelembagaan ekonomi desa, salah satunya dengan pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Program ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian desa berbasis potensi lokal, khususnya di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.

Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Disdagperinkop UKM) Buleleng, Dewa Made Sudiarta, menjelaskan bahwa swasembada pangan tidak hanya soal kecukupan hasil produksi, tetapi juga bagaimana desa sebagai pusat ekonomi mampu mengelola dan mengembangkan potensi pangannya secara mandiri dan berkelanjutan.

 

"Buleleng memiliki basis kuat di sektor pertanian dan pangan. Ini harus dikelola dengan sistem yang solid melalui Koperasi Desa," ucapnya.

Kopdes Merah Putih dirancang sebagai wadah integratif yang menyatukan kelompok tani, peternak, nelayan, dan pelaku usaha pangan desa ke dalam satu ekosistem ekonomi. Melalui koperasi, semua potensi tersebut bisa dikelola secara kolektif, mulai dari produksi, pengolahan, hingga distribusi. Harapannya, desa mampu mencukupi kebutuhan pangannya sendiri, sekaligus menjadi penyuplai antar desa bahkan lintas daerah.

Lebih dari sekadar koperasi, Kopdes Merah Putih diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi pangan di tingkat desa. Dewa Sudiarta menyampaikan ketika sebuah desa mampu mengengelola hingga mendistribusikan hasil pangannya secara mandiri, maka kemandirian pangan dapat tercapai dan perekonomian desa akan tumbuh lebih cepat.

"Ketika desa mampu menghasilkan, mengelola, dan mendistribusikan hasil pangannya sendiri, maka kemandirian pangan akan tercapai dan perekonomian desa akan tumbuh lebih cepat," ujar Dewa Sudiarta.

Program ini juga mendorong terbentuknya unit-unit usaha pangan desa yang sesuai dengan karakteristik lokal. Dengan pendekatan koperasi, masyarakat didorong untuk aktif menjadi anggota dan penggerak ekonomi melalui sektor unggulan masing-masing desa. Ini sejalan dengan semangat swasembada pangan yang menekankan partisipasi dan kemandirian.

Dukungan terhadap kerja sama antar- opdes juga menjadi bagian penting dalam memperkuat ketahanan pangan daerah. Melalui jejaring koperasi, sistem distribusi pangan antar wilayah desa bisa dibangun lebih efisien dan saling menopang.

Langkah ini selaras dengan cita-cita nasional untuk menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian rakyat. Di Buleleng sendiri, Pemkab telah memberikan perhatian besar terhadap integrasi koperasi dan UMKM sebagai penggerak utama ekonomi lokal, khususnya di sektor pangan.


 

0Komentar

sn
sn
Special Ads