SINGARAJA FM, – Sorak sorai siswa menggema di GOR Bhuana Patra Singaraja pada Jumat (23/5), saat lintasan rumput hijau disulap menjadi arena laga empat cabang olahraga tradisional: Tajog, Terompah, Deduplak, dan Hadang. Pertandingan ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan bagian dari ekshibisi menuju Jantra Tradisi Bali, sebuah ajang tahunan dalam rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB).
Kegiatan ini digagas
oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng sebagai bentuk pelestarian
permainan tradisional. Ekshibisi kali ini menjadi latih tanding antara SMP
Negeri 6 Singaraja sebagai perwakilan tahun ini dan SMP Negeri 4 Singaraja
sebagai tim penyanding.
Kepala Balai
Pelestarian Kebudayaan Wilayah 15, Kuswanto, menyampaikan apresiasinya terhadap
kegiatan ini. Menurutnya, ekspedisi budaya seperti ini sangat penting untuk
melestarikan dan memajukan objek kebudayaan, khususnya permainan tradisional.
“Ini penting agar
generasi muda bisa mewarisi pengetahuan dan keterampilan budaya lokal,” ujar
Kuswanto.
Senada dengan hal
tersebut, Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Disbud Buleleng, Nyoman
Widarma, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan rutin
peserta Jantra Budaya, agar mereka lebih siap menghadapi perlombaan.
“Permainan tradisional
selalu menjadi bagian dari PKB. Tahun ini, Buleleng mengikuti empat cabang.
Sebelum tampil di tingkat provinsi, kami gelar uji tanding agar anak-anak
terbiasa dengan atmosfer kompetisi,” jelas Widarma.
Jantra Tradisi Bali
akan berlangsung selama rangkaian Pesta Kesenian Bali, dari 21 Juni hingga 19
Juli 2024. Jadwal pasti pertandingan akan diumumkan dalam Technical Meeting
mendatang.
0Komentar