SINGARAJA FM,-Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, menggelorakan semangat perubahan dengan meminta semua orang untuk melakukan hal-hal nyata untuk mendukung visi pelestarian lingkungan dan menyukseskan program 100 hari kerja. Dia meminta seluruh masyarakat untuk lebih aktif dan peduli dengan kebersihan lingkungan, terutama dengan mengelola sampah rumah tangga dan mengurangi plastik sekali pakai.
Saat membuka Gerakan
Buleleng Bersih Sampah, yang berfokus di sekitar Pantai Lovina, Jumat (23/5/2025),
Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra menyampaikan pesan ini secara langsung. Di berbagai lokasi pantai dan pasar
tradisional, acara ini berlangsung secara bersamaan. Berbagai pihak terlibat dalam tindakan ini,
termasuk OPD, TNI/Polri, komunitas lingkungan, dan masyarakat umum.
“Permasalahan sampah,
terutama sampah plastik, adalah tantangan serius yang harus kita hadapi
bersama. Gerakan ini adalah titik tolak untuk membangun kesadaran bahwa solusi
dimulai dari lingkungan kita sendiri,” tegasnya
Selain itu, ia
menekankan bahwa perubahan paradigma diperlukan. Sampah tidak lagi hanya dibuang; sekarang
mereka mulai memilih dan mengelola sumbernya.
Dengan volume sampah 400 hingga 450 ton per hari di Buleleng, pendekatan
yang komprehensif untuk sampah organik dan nonorganik diperlukan.
“Dengan lingkungan yang
bersih, masyarakat lebih sehat, dan citra Buleleng sebagai daerah yang peduli
lingkungan akan semakin kuat,” katanya. Pemkab Buleleng juga akan mempromosikan
kebersihan di sekolah-sekolah melalui program pembersihan rutin setiap hari
Sabtu sebagai bagian dari rencana jangka panjang.
Bupati Sutjidra
menyatakan bahwa TPA Bengkala tidak hanya tempat pembuangan akhir, tetapi harus
menjadi sumber nilai tambah, misalnya produksi batako dari sampah tanpa
mencemari lingkungan. Dia juga mengatakan bahwa mereka sedang berusaha bekerja
sama dengan pihak ketiga dan menggunakan teknologi pengolahan sampah yang ramah
lingkungan.
Lebih dari sekadar
acara seremonial, Gerakan Buleleng Bersih Sampah bertujuan untuk menumbuhkan
budaya cinta lingkungan di dalam masyarakat Buleleng. Budaya ini diharapkan
tumbuh di dalam hati setiap orang di Buleleng untuk menciptakan bumi yang lebih
baik untuk generasi mendatang.
0Komentar