Selain itu, dikatakan bahwa
Monumen Bhuana Kertha dibangun untuk mengingat perjuangan orang Bali, terutama
orang Buleleng. Bhuana Kertha mewakili dunia yang damai, tentram, dan bebas
dari segala bentuk penindasan. Pihaknya menilai mengenang sejarah pembentukan monumen Bhuwana Kerta,
yang didirikan 77 tahun silam pada tanggal 17 Januari 1948 adalah wajib dengan
tujuan untuk menjaga keutuhan rakyat Bali. “Dahulu para pejuang kita membuat
ikrar untuk mempertahankan wilayah dari kolonialisme Belanda yang ingin memecah
belah rakyat Bali. Ikrar itu berbunyi"Bilamana Republik Indonesia Menang
Meraih Kemerdekaan seratus persen, di tempat ini akan didirikan sebuah Pura
Republik." Kata Sekda Suyasa dalam pidatonya.
Selain itu, Sekda Suyasa
mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun ke-68 LVRI dan mengucapkan terima kasih
atas semangat dan dukungan yang senantiasa diberikan kepada pihaknya dalam pelaksanaan
program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Secara khusus, pihaknya meminta generasi berikutnya untuk mempertahankan
nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh pahlawan. Ini harus dilakukan
sebagai inspirasi untuk membangun Kabupaten Buleleng menuju masyarakat yang
mandiri, sejahtera, dan berdaya saing yang berbasis Tri Hita Karana. Di akhir
acara, Sekda Suyasa secara langsung memberikan sembako kepada para Veteran
Buleleng, dan dilanjutkan dengan persembahyangan bersama seluruh undangan
Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun Bhuana Kertha ke-77 dan Hari Ulang
Tahun LVRI ke-68.
0Komentar